Mupa Sagu Kehancuran
Perompak Nomaden Cerita Lain
 
    <<    >>  
  Nomaden, Zibong  
 

Musim dingin mulai mendekat dan Suku Nomaden Sonhi mulai meninggalkan tenda mereka, menghilangkan jejak keberadaan mereka. Kerajaan sangat senang,walau ketidakhadiran mereka dapat mengakibatkan pertempuran di waktu yang akan datang. Tapi telah ditemukan suatu keberadaan pada dataran yang ditinggalkan dekat Ngarai,…Zibong.

Penguasa waktu dan ruang, arwah ini dikendalikan oleh kekuatan magis aneh dan sangat kuat untuk menghabisi semua lawan hanya dengan kedipan mata. Mereka tidak seperti musuh-musuh lama kerajaan yang belum terlihat. Walau mereka membawa barang-barang yang sangat menarik untuk pemburu harta untuk dimiliki, pembantaian yang ditinggalkan Zibong pada kebangkitannya jauh dari itu semua.

Sebuah legenda kuno telah ditemukan, mengatakan bahwa Zibong jauh lebih tua dibandingkan dengan apa yang dibayangkan orang banyak. Dikatakan bahwa mereka pernah menghancurkan seluruh kebudayaan seribu tahun yang lalu, dan mereka melanglang buana untuk mencari sesuatu untuk dimakan dan dimusnahkan seperti sebelumnya. Beberapa orang berspekulasi bahwa hilangnya suku Sonhi dikarenakan arwah yang menakutkan ini.

Kemudian Perubahan Besar terjadi. Daratan menjadi hancur, badai mengamuk di seluruh penjuru, merubah segala yang sudah menjadi segala dasar dari dunia kami yang dikira tidak mungkin hancur. Perekonomian jatuh sebanyak hilangnya tempat berburu dan barang baru sudah tidak bernilai lagi. Cuaca semakin tidak dapat dikira lagi ketika KaMing, pemimpin suku Sonhi yang bertarung dengan kerajaan dengan brutalnya, mengirim sebuah permohonan bala bantuan.

Pertolongan pernah ditawarkan kepada Suku Sonhi sebelumnya dan disambut dengan peperangan. Banyak rakyat meragukan kebenaran dari surat tersebut, tapi setelah perdebatan yang panjang antara kedua pemimpin dua kerajaan, dinyatakan bahwa KaMing dan pasukannya akan mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan. Sebuah kiriman bantuan makanan telah dikirim untuk menolong rakyat nomaden yang kelaparan.

Banyak orang yang membenci suku Sonhi mengingat kekejaman peperangan yang lalu. Walaupun demikian sebuah perjanjian damai telah dibuat, masih banyak yang menyerang suku Sonhi yang lemah, suku Sonhi tidak terprovokasi. KaMing, mengindahkan serangan tersebut, masih tetap menyatakan damai dengan kerajaan. Lasahn mengizinkan para nomaden untuk masuk Buya dan tempat suci mereka. Mata-mata melaporkan bahwa Sonhi tengah mencari sesuatu; sebuah kuburan batu. Beberapa orang berkata bahwa kuburan tersebut merupakan kuburan Orb, beberapa orang lagi berkata bahwa kuburan tesebut akan membangkirkan Sagu, tapi tidak lama, niat mereka terbongkar. KaMing datang untuk membangkitkan saudaranya yang mati, KaKhan.

KaKhan, bangun dari kematiannya, bangkit untuk mencari pembalasan. Dia mengeluarkan semua sumpah serapah kepada warga kota dan bahkan kepada saudaranya sendiri, yang dituduhnya karena lemah saat bernegosiasi damai dengan musuh mereka. Kembalinya pemimpin suku nomaden, sekarang tanpa suku Khannya, melaksanakan niatnya membunuh dengan tangan dingin rakyat Koguryo dan Buya yang berada dalam lintasannya.

Sebelum KaMing menyiapkan orang-orangnya untuk menghentikan KaKhan, berita yang diterima tentang Zibong, yang pernah dikira telah hilang seiring dengan penghancuran Perubahan Besar, telah melancarkan serangan total ke perkemahan dekat Mythic Nexus. Dia memerintahkan tentaranya untuk mundur dan melindungi rumah baru mereka dan rakyatnya sementara KaKhan memaksa mereka untuk menyerang warga kota yang mereka benci. Dengan terpecah belah, pasukan Sonhi yang loyal mundur bersama KaMing sementara mereka yang membenci, menolak perintah dan mengikuti KaKhan untuk menjarah Buya.

Setelah beberapa hari peperangan, KaKhan mundur dari perkemahaannya dan Buya, membawa semua pengikutnya. Jumlah pasukan KaMing menurun drastis, menderita akibat kekalahan perang dengan Zibong. Dengan Perubahan Besar membawa kekuatan baru dan kekuatan Zibong makin berkembang. Suku Sonhi bekerja untuk memulihkan semua kehilangan mereka dan dengan arahan dari pengadilan kerajaan, bahan-bahan dikirim untuk membantu membangun toko-toko di dalam perkemahan, memungkinkan pedangang Sonhi menjual barang mereka. Para pengintai bercerita bahwa Zibong tidak menghentikan serangan mereka atas Sonhi, melainkan membunuh apa yang berada di lintasan mereka. Terdengar tentang observasi mereka atas gerakan kita, membuat catatan tentang pola dari kebiasaan kita. Yang ditakutkan adalah informasi yang mereka peroleh akan digunakan untuk serangan di hari mendatang.

Beberapa bulan kemudian kerajaan menerima surat dari KaMing….

Gencatan senjata jangka pendek yang diberikan kepada rakyat nomaden memberikan mereka kesempatan untuk menyusun kembali kehidupan mereka, dan membangun komunitas kecil didalam perkemahan. Tidak ada yang mendengar berita tentang KaKhan atau KaMing selama beberapa musim hingga KaMing ditemukan dengan tubuh dan pikirannya disiksa oleh penyakit aneh, rakyatnya pun berteriak memohon pertolongan. Warga Kugnae dan Buya yang datang untuk menolong, menemukannya telah diliputi rasa ketakutan akan datangnya kegelapan. Selama pertemuan, Zibong mengangkat pedang peperangan terhadap perkemahan KaMing sekali lagi. Tetapi Zibong ini beda, lebih kuat dari yang lalu. Kematian memenuhi seluruh perkemahan sementara rakyat Kugnae dan Buya bertarung untuk bertahan diri dan KaMing. Kemudian, Zibong ditemukan bersembunyi di ruang bawah tanah, tempat dimana mereka menyerang tanpa pemberitahuan dengan temuan kekuatan baru mereka.

Zibong memakan jiwa yang tidak terhitung banyaknya selama berbulan-bulan. Perkemahan hanya terisi oleh bangkai berdarah orang-orang pemberani untuk menyerang mahluk yang mendekati pulau. Walau banyak harta baru telah dijarah dari Zibong yang mati, terlalu banyak korban yang berjatuhan. Zibong akhirnya jatuh, tetapi tidak terkalahkan, adalah yang paling ditakuti oleh warga. Dugaan mereka ini bukan akhir dari mereka dan dengan penyatuan grup dan persiapan kekuatan mereka, mereka dapat melancarkan lagi serangan ke Nexia dengan semua kekuatan yang ada tanpa ada yang akan selamat.

 
  << Cerita sebelumnya | Cerita berikutnya >>  
  Copyright © 2001 Nexon Corp. All Rights Reserved. PT. Boleh Net Indonesia
This Simulation Official Web of Nexia - The Kingdom of the Winds.
Copyright © 2001- by TrendKU.co.id. All rights reserved.
E-mail: [email protected]