Dengan dikalahkannya Suku Nomaden Khan, M'hul terpikir akan nasib suku Sonhi dari Barat Laut. Satu grup pengintai telah dikirim untuk mencari bukti rencana dari suku Sonhi. Seorang utusan telah kembali dengan berita yang paling ditakuti oleh M'hul. KaMing, pemimpin suku Sonhi dan saudara kandung KaKhan, telah menerima kematian saudaranya dan sangat murka. Dia menuntut 4 juta koin sebagai awal kompensasi untuk kematian Khan.

Hinaan dan ancaman terus dikeluarkan dan suku Pasukan Sonhi mulai mendekati pinggiran Koguryo. KaMing mengetahui mereka dapat menghentikan kesempatan dan menggunakan lembah yang telah dibersihkan oleh Khan ketika mereka mendirikan tenda sebelum penyerangan mereka.

Koguryo tidak akan membuang waktu lagi. Pasukan dan rakyat dikumpulkan untuk melaksanakan serangan yang telah direncanakan ke lembah yang dikuasai. Suku Sonhi terbukti lebih kuat dibandingkan Suku Khan pasangannya. Korban berjatuhan akibat serangan Suku Sonhi, yang arwahnya secara virtual tidak dapat dihancurkan.

Klan Phoenix, Klan Surga, dan pangeran M'hul menawarkan hadiah bagi yang dapat memberitahukan rahasia Kematian Arwah Sonhi. Pria dan wanita, prajurit dan perenung, arwah tidak mendiskriminasikan seseorang ketika mereka mengambil kehidupan. Melalui percobaan yang fatal dan kesalahan-kesalahan, rahasia dari kehancuran arwah Sonhi ditemukan. Sebuah jiwa yang sesat dan kesakitan dapat menemukan kedamaian melalui kesembuhan.

Pertempuran berkecamuk berhari-hari, menyisakan sedikit waktu untuk rakyat Koguryo istirahat. Suku Sonhi dan Koguryo merasa letih berperang, dan dengan ditemukannya rahasia Arwah, Suku Sonhi dengan cepat kehilangan pasukan yang anti tembus. Sekali lagi, Koguryo menang dalam pertarungan, memukul mundur Suku Sonhi kembali ke dataran mereka, dan rakyat Koguryo yang selamat merayakan kemenangan mereka dan menangisi kehilangan sanak-saudara mereka.