Mupa Sagu Kehancuran
Perompak Nomaden Cerita Lain
 
    <<    >>  
  Perompak, Putri Perompak  
 

WinSong, Pelajar terkenal Koguryo, telah mengumumkan tentang pertunangannya dengan Putri ReShor daratan timur. Walau sedikit yang mengenal ReShor, WinSong mengabdikan dirinya untuk pekerjaannya menerjemahkan jurnal sang Penujum. Mereka berdua menikah dengan acara yang sangat meriah didalam Ruang Klan Phoenix sementara rakyat melihat dan membagi kegembiraannya.

Ketika matahari terbit diujung horizon pada pagi hari acara pernikahan, kapal yang diharapkan banyak orang untuk tidak datang lagi, terlihat, membawa bendera Batu Biru yang sangat dibenci. Dan lagi, sebuah kapal kecil juga terlihat, dengan cepat mendekati pantai Guol. Teror Perompak telah kembali.

Ketika sang pasangan masih terlelap dengan ketenangannya, Torus, salah satu orang Si Batu Biru, mengendap-endap dan menculik pengantin baru itu. Berita dengan cepat menyebar hingga ke kerajaan tentang Tuntutan Batu Biru. Dia memiliki ReShor, WinSong dan jurnal dari sang Penujum didalam kapal besarnya.

Rakyat sangat marah. Pernikahan yang suci telah dikotori oleh para Perompak dan mereka berencana untuk menyelamatkan para korban. Para petarung memolesi pedang mereka dan para penyembuh membersihkan debu-debu dari buku sihir mereka sebelum mereka bertarung dengan para perompak untuk kedua kalinya.

Saat para rakyat pemberani menaiki kapal, mereka tidak melihat WinSong, tetapi melihat Putri ReShor, mengenakan baju biru terang menandakan perompak Batu Biru. Ia mengumpulkan tenaga sihirnya dan menyerang mereka, mengejutkan banyak orang dengan serangannya. ReShor ternyata seorang perompak.

Pertarungan berdarah yang terjadi diatas dek kapal berlalu tak terhitung hari. WinSong yang patah hati telah diselamatkan dan dibawa kembali ke Koguryo tanpa pengantin wanita yang ia cintai. Batu Biru dan kru-nya kembali berlayar, membawa putri mereka pergi.

Musim berganti musim, kerajaan tidak hanya bertambah kuat tapi juga bertambah makmur. Daerah diperluas, Buya berkembang populasinya dan kekayaan berlimpah. Para perompak sulit untuk menolak kata dari Kerajaan yang Makmur. Hanya selang sebulan sebelum Pemindahaan Besar-besaran, kembali ke pantai Guol dan ke dalam Ngarai, para perompak kembali mencari untuk memenuhi kotak hartanya, dan membunuh siapa saja yang menghalangi jalan mereka.

Batu Biru, Torus, Doggerel dan bahkan sang pengkhianat ReShor semua hadir dalam penyerangan ini. Para perompak sedang berada dalam kekuatan penuh mereka. Mereka melucuti, menjarah, dan mencuri dari rakyat yang membela tanah mereka. Mereka yang kuat dan dapat menyelinap kedalam kapal memiliki kesempatan untuk mencuri kunci dari para perompak, mengalahkan mereka dan kabur dengan semua harta yang dijarah oleh para perompak dari Koguryo dan kerajaan lain sebelumnya.

Pangeran M'hul bergabung untuk bertarung dan menaiki kapal besar. Dia, dengan banyak lagi yang lain, berjuang untuk bertahan diri dari serangan brutal para perompak sementara dia bertarung dengan ReShor untuk mengingatkan cintanya untuk WinSong. ReShor tidak mendengarkannya untuk pertama, menyerang siapa saja yang mendekatinya, tapi M'hul terus menekannya. Dalam kegalauannya, ReShor menghentikan serangannya. Dia memang mengingat rasa yang pernah ada untuk WinSong. Tidak seluruhnya ia berkhianat. ReShor kembali ke Batu Biru dan mengatakan padanya bahwa ia tidak ingin bertarung lagi. Dengan amukan, Batu Biru mengusirnya dari kapal dan keluarga perompaknya, dan Batu Biru menghilang bersama krunya.

ReShor menginginkan tempat suci untuk menghindar dari keluarganya yang dulu, tapi M'hul mengetahui bahwa ia pernah menipu kerajaan, sebelumnya. M'hul meminta kepadanya untuk mencari Dewi Laut untuk penyucian diri, dengan kemampuan magis sang Dewi untuk melihat kedalam jiwanya dan mengetahuinya bahwa itu hanyalah tujuan yang sebenarnya. ReShor setuju dan melakukan perjalanan jauhnya untuk mencari Sang Dewi Laut. Para perompak telah menghentikan penyerangan mereka dan berlayar kembali ke laut ketika rakyat terakhir mengangkat kakinya dari kapal itu. Bertahun-tahun lamanya bendera Batu Biru takkan terlihat lagi di pantai-pantai ini.

 
  << Cerita sebelumnya | Cerita berikutnya >>  
  Copyright © 2001 Nexon Corp. All Rights Reserved. PT. Boleh Net Indonesia
This Simulation Official Web of Nexia - The Kingdom of the Winds.
Copyright © 2001- by TrendKU.co.id. All rights reserved.
E-mail: [email protected]