![]() |
![]() |
|
|||||||
<< >> | |||||||||
![]() |
|||||||||
Dipersatukan oleh kejahatan mereka, Mupa datang untuk membantu Sagu, mengancam Raja Yuri dengan kutukan mereka atas Koguryo. Dalam suratnya, dia tidak mengatakan apa kutukan tersebut, tapi menurut surat kuno, dan menginginkan Satu Juta koin emas untuk membatalkan kutukan itu. Yuri mengirimkan berita kepada Pangeran M'hul yang sedang bertarung melawan penjajah di bagian barat. Tak ada yang bisa dikatakan lagi tentang kutukan tersebut, walau penawaran 50.000 koin emas telah diumumkan untuk barang siapa yang dapat menghilangkan kutukan tersebut tanpa harus memberikannya kepada penyihir jahat. Raja Yuri tidak tahan lagi dengan para pengkhianat yang dia lihat sewaktu invasi Sagu dan bertitah untuk siapa yang membela Sagu atau Mupa akan dianggap pengkhianat dan akan diasingkan dari kerajaan. Setelah pertempurannya berhasil, Pangeran menerima pesan penting ayahnya, yang mengabarkan tentang Ancaman Mupa. Dalam perjalanann pulangnya M'hul melihat karang Dewi Laut, cerita kuno yang ayahnya ceritakan tentang wanita mistik dan kata-kata bijaknya. Dia memperlihatkan tiruan surat kuno dan dengan cepatnya, Dewi Laut teringat akan sesuatu, dan mengatakan ia dapat memutuskan kutukan tersebut. Batu-batu merupakan kuncinya. Itu merupakan bagian dari kutukan yang telah dipakai sekali, dahulu kala. Kejahatan seseorang dapat menyebabkan batu-batu tersebut berubah menjadi mahluk yang menampakkan sifat jahat orang tersebut. Hati mahluk tersebut terbuat dari batu. Sang Dewi sangat ingin membantu anak dari Yuri, dan berkata bahwa ia akan datang jika batu-batu diperoleh kembali dari mahluk-mahluk tersebut untuk mengangkat kutukan. Hari tersebut datang, Mupa menepati janjinya, memantrakan kutukannya kepada pedagang dan penjual di kerajaan. Suni, Beard, Walsuk dan semua dari mereka telah dikutuk. Memperangkap jiwa mereka, Mupa memanggil mereka kedalam Ngarai, kutukan merubah mereka menjadi monster berwarna jingga, secara brutal menyerang semua yang hidup dan menjejak kakinya di Ngarai daratan berdarah. Selagi para naga menyerang, Mupa terus menekan dengan semburan api ganasnya, meyakinkan rakyat bahwa mereka tidak dapat menyelamatkan jiwa para pedagang tersebut. Setiap kali dianggap telah mati, ilmu sihir hitamnya membangkitkannya kembali dengan hidup baru dan kekuatan yang jauh lebih dari sebelumnya. Rakyat Koguryo tetap terus melawan, mengindahkan segala siksaan dan darah yang bercucuran. Hanya dengan semangat atau kemarahan semata, rakyat menyerang dan mendapatkan kembali hati batu, satu per satu dan menyelamatkan jiwa pedagang. Mupa akhirnya menyadari bahwa ia tidak akan berhasil. Kutukannya telah hilang. Dengan rasa kecewa luar biasa, ia melarikan diri dari peperangan kesedihannya, meninggalkan kerajaan, dengan rasa kecewa, untuk kedua kalinya. |
|||||||||
<< Cerita sebelumnya | Cerita berikutnya >> | |||||||||
Copyright © 2001 Nexon Corp. All Rights Reserved. PT. Boleh Net Indonesia Copyright © 2001- by TrendKU.co.id. All rights reserved. E-mail: [email protected] |